Assalamualaikum wr wb. Hai Millenials! Tahukah kamu bahwa Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa 1 dari 5 penduduk dewasa di Indonesia tergolong obesitas, Lalu apa sih sebenarnya yang membuat seseorang gemuk dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk kita pelajari asal muasalnya timbunan lemak “jelly” di tubuhmu
Ideal atau tidaknya berat badan kita sebagian besar ditentukan oleh jumlah energi yang masuk (intake) dan energi yang keluar (output) yang digambarkan dalam bentuk kalori. Energi yang masuk didapatkan dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, sedangkan energi yang keluar adalah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme basal (menjalankan fungsi organ tubuh), pencernaan, dan aktivitas fisik. Lemak “jelly” di tubuhmu adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh lebih banyaknya energi yang masuk ke dalam tubuhmu (dari makanan) dibandingkan dengan energi yang keluar (untuk metabolisme basal + pencernaan + aktivitas fisik).
Pada dasarnya, menurunkan berat badan perlu dilakukan melalui tiga cara yang sangat umum: (1) Mengurangi asupan energi; (2) Meningkatkan aktivitas fisik; dan (3) Merubah perilaku makan yang salah. Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar orang yang berusaha menurunkan berat badan adalah mereka menginginkan hasil yang instan. Perlu disadari bahwa setiap cerita sukses dalam menurunkan berat badan berawal dari kerja keras, komitmen, dan kesabaran.
Tahukah kalian bahwa beberapa informasi yang tersebar terkait obat pelangsing yang hits dan berbagai macam diet populer yang dilakukan oleh para artis, ternyata tidak semuanya baik untukmu. Berikut adalah beberapa informasi tambahan bagi kalian yang sedang berupaya menurunkan berat badan.
Penurunan berat badan yang dianjurkan adalah 0.5 kg per minggu. Penurunan berat badan yang drastis tidak disarankan untuk kesehatan. Ingat, bahwa segala sesuatu yang instan biasanya tidak berujung baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diet dengan cara “mengurangi asupan lemak dan meningkatkan asupan serat” adalah pilihan diet terbaik untuk mengurangi berat badan dalam jangka waktu yang panjang, dibandingkan dengan jenis-jenis diet lainnya yang dipopulerkan oleh selebgram idamanmu.
Kegemukan sering terjadi karena seseorang sering “meminum” kalori. Tahukah kamu bahwa minuman manis menyumbangkan banyak asupan kalori di tubuhmu, Jika makan pagi, siang, dan malammu masih ditemani dengan teh manis, yuk mulai ganti dengan air putih. Jogging selama 1 jam dapat mengeluarkan energi sebesar 500 kkal, sementara mengonsumsi 1 slice cheese cake menyumbangkan asupan energi yang sama, yaitu 500 kkal. Wow, so please choose your food wisely. Membaca label pangan membantumu mengontrol asupan energi. Kamu dapat membandingkan kandungan energi dari satu makanan dengan makanan lain melalui label informasi gizi di kemasannya. Hempaskanlah makanan ringan tinggi kalori dari pandanganmu. Self control adalah kunci untuk tubuh idealmu. Mengukur berat badanmu secara teratur dapat membantumu dalam memonitor kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
Ganti snackmu dengan buah-buahan. Buah membantumu lebih lama kenyang akibat kandungan seratnya yang tinggi. Buah juga kaya akan vitamin dan mineral. Rujak dan buah potong dapat menjadi pilihan yang tepat dalam mengganjal perut. Durasi aktivitas fisik lebih penting dibandingkan dengan intensitasnya. Jogging selama 1 jam lebih baik dibandingkan angkat beban selama 10 menit. Kamu juga dapat memilih tipe aktivitas fisik permainan seperti bermain basket dan sepak bola. Atur pola tidurmu untuk menghindari permasalahan hormonal. Tahukah kamu bahwa hormon leptin dan grelin yang mengatur rasa lapar dan kenyang dapat menjadi kacau jika kamu begadang! Oleh sebab itu hindari tidur terlalu malam ya!
Menciptakan berat badan ideal bukan hanya agar dirimu enak dilihat, tetapi juga untuk kualitas kesehatanmu secara keseluruhan. Berat badan berlebih memiliki hubungan erat dengan penyakit diabetes, hipertensi, stroke, dan masih banyak lagi. Program Studi Gizi Universitas Al-Azhar Indonesia berupaya membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat melalui pendekatan pengaturan makan dan aktivitas fisik yang baik. Mari bergabung bersama kami untuk bersama-sama mewujudkannya!
.
.
.
Sumber gambar: Wardlaw & Hampl. (2007). Perspective in Nutrition